Perusahaan coca cola
Abstrak
Coca Cola Amatil
(CCA) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi minuman berkarbonasi
dengan brand yang sudah terkenal di dunia yaitu Coca Cola. Minuman ringan
berkarbonasi atau di kenal dengan nama softdrink, sejak seabad yang lalu telah
menjadi minuman ringan paling popular di Amerika Serikat mengungguli minuman
lainnya seperti kopi, teh dan jus. Coca Cola pertama kali diperkenalkan 8 Mei
1886 oleh John Styth Pemberton seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat. Sebagai minuman ringan yang enak, siap saji dan menyegarkan, Coca Cola
sangat banyak disukai masyarakat memenuhi selera bagi mereka yang sedang
dahaga, terutama setelah berolahraga dan bekerja keras. Di lain pihak, makin
banyak penyakit yang di derita masyarakat yang secara langsung dan tidak
langsungmenganggap bahwa mengkonsumsi Coca Cola (softdrink) sebagai penyebab
penyakit seperti obesitas, kerusakan gigi bahkan diabetes. Dengan latar
belakang tersebut penulis kemudian mengangkat judul “Dampak Coca Cola bagi
Kesehatan”. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana sejarah Coca
Cola, apa saja kandungan yang ada pada Coca Cola dan bagaimana dampak Coca Cola
bagi kesehatan.
PENDAHULUAN
Sekarang ini perkembaangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti
dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk.
Dengan demikian, kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah
banyak.Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman ringan tetap terjangkau. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang berarti bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase yang lebih besar daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan memiliki efek multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri minuman ringan menduduki pringkat ke – 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini berarti bahwa untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan dilakukan oleh pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34%. Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri minuman ringan meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.
METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam jurnal ini,
penulis menggunakan Metode pengumpulan data berupa studi kepustakaanan dengan
cara mengumpulkan data dari beberapa buku, referensi di internet dan jurnal
yang mengkaji penelitian sejenis untuk mendukung penelitian etika dalam bisnis
.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan Coca-Cola Company
Coca-Cola Bottling Indonesia
merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di
Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Coca-Cola Bottling Indonesia
merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
patungan antara perusahaan-perusahaan lokal
yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah
satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Semua produk yang dijual dan
didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat
ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun
kebijakan dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office yang
berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik memiliki manajemen yang
memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan
mengelola berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan
bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di
bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini
pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The
Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan
untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia
Visi
Perusahan
Menjadi Perusahaan produsen minuman
terbaik di Asia Tenggara
Misi
Perusahaan
Memberikan kesegaran kepada
pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari,
setiap hari
TUJUAN
PERUSAHAAN
Sumber
daya manusia
Mengembangkan sumber daya manusia,
menghargai prestasi serta mengikuti apa yang kita lakukan
Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan untuk
diri sendiri
Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik
Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang
terbaik
Warga
NegaraYang Baik
Melakukan hal yang benar dari
perusahaan masyarakat dan sesama kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai
perusahaan dengan selalu mempertahankan standar dalam berperilaku
Sasaran
Perusahaan
Awalnya pasar dipisahkan dalam
beberapa segmen produsen memlih 1 atau lebih segmen yang akan dijadikan sebagai
pasar sasaran. Produsen kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua
bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-yang dibidik
coca-cola memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia yang menyukai jeruk
dengan pengkhususan sasaran atau target pasar produsen dapat mengembangkan
produk yang tepat mampu menyesuaikan harga saluran distribusi dan promosi bagi
masing-masing pasar dengan lebih efisien
ANALISIS
SWOT Perusahaan Coca-Cola
Quesioner internal Factor Strategi
Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
|
No
|
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
1
|
Brand Image yang sudah
|
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
|
dikenal masyarakat luas.
|
|||||
|
2
|
Ramuan rahasia yang tidak
|
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
|
dimiliki produk lain.
|
|||||
|
3
|
Memilik Sumber Daya
|
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
|
Manusia yang besar dan
|
|||||
|
terlatih.
|
|||||
|
4
|
Pelayanan terhadap pelanggan
|
3
|
0.16
|
2
|
0.32
|
|
dan konsumen
|
|||||
|
5
|
Perkembangan inovasi secara
terus-menerus. |
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
|
Total
|
19
|
1.00
|
14.00
|
2.84
|
|
Ukuran Pembobotan :
Ukuran Rating Kekuatan :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Kuat
2 = Agak Penting
2 = Agak Kuat
3 = Penting
3 = Kuat
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Kuat
Quesioner internal Factor Strategi
Untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)
|
No
|
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
1
|
Coca-cola Company tidak
|
3
|
0.3
|
3
|
0.9
|
|
menghasilkan produk
|
|||||
|
organik.
|
|||||
|
2
|
Sebagian perusahaan
|
3
|
0.3
|
3
|
0.9
|
|
beverage lainnya mempunyai
|
|||||
|
kontrak ekslusif seperti
|
|||||
|
dengan Pepsi Company.
|
|||||
|
3
|
Soft drinks tidak baik untuk
|
4
|
0.4
|
3
|
1.2
|
|
kesehatan.
|
|||||
|
Total
|
10
|
1.00
|
9.00
|
3.00
|
|
Ukuran Pembobotan :
Ukuran Rating Kelemahan :
1 = Sedikit Penting
1
= Sedikit Lemah
2 = Agak Penting
2 = Agak Lemah
3 = Penting
3 = Lemah
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Lemah
Quesioner internal Factor Strategi
Untuk Mengetahui Peluang (Opportunity)
|
No
|
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
1
|
Semakin meningkatnya
|
3
|
0.27
|
3
|
0.81
|
|
pendapatan disposabel,
|
|||||
|
penjualan Coca-Cola akan
|
|||||
|
meningkat.
|
|||||
|
2
|
Minuman ringan mudah
|
4
|
0.36
|
3
|
1.08
|
|
sekali diperoleh di berbagai
tempat.
|
|||||
|
3
|
Bahan pendukung utama
Coca-cola mudah diganti dengan bahan lain yang mudah didapat. |
4
|
0.36
|
3
|
0.81
|
|
Total
|
11
|
1
|
9
|
2.7
|
|
Ukuran Pembobotan :
Ukuran Rating Peluang :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Berpeluang
2 = Agak Penting
2 = Agak Berpeluang
3 = Penting
3 = Berpeluang
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Berpeluang
Quesioner internal Factor Strategi
Untuk Mengetahui Ancaman (Threats)
|
No
|
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
1
|
Coca-Cola mendapat
|
4
|
0.57
|
3
|
1.71
|
|
persaingan yang kuat dari
|
|||||
|
Pepsi
|
|||||
|
2
|
Peningkatan biaya per unit
|
3
|
0.43
|
3
|
1.29
|
|
akibat keterbatasan bahan baku.
|
|||||
|
Total
|
7
|
1
|
6
|
3
|
|
Ukuran Pembobotan :
Ukuran
Rating Ancaman :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Mengancaman
2 = Agak Penting
2 = Agak Mengancaman
3 = Penting
3 = Mengancaman
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Mengancaman
Analisis
Matrik SWOT
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat
dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan di
atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Skor Total
Kekuatan = 2,84
2. Skor Total Kelemahan = – 3,0
3. Skor Total
Peluang = 2,7
4. Skor Total
Ancaman = -3,00
Dari hasil perhitungan di atas, di
dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari adanya posisi
dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman
yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini
mengakibatkan, skor total kekuatan tetap 2,84, skor total kelemahan menjadi
–3,0 sedangkan skor total peluang 2,7, dan skor total ancaman menjadi
–3,00.
Dari analisis tersebut di atas
bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan pengaruh dari
faktor peluang sedikit lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi
PT. Coca-Cola Company Tbk berada pada kwadran 1 yang berarti pada posisi PERTUMBUHAN,
dimana hal ini menunjukkan kondisi intern PT. Coca-Cola Company Tbk yang KUAT,
dengan lingkungan yang sedikit MENGANCAM.
Untuk mencari koordinatnya, dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:
•Koordinat Analisis
Internal
(Skor total Kekuatan – Skor Total
Kelemahan) : 2 = ( 2,84 – 3,0 ) : 2 = -0, 08
•Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total
Ancaman) : 2 = (2,7 – 3,00) : 2 = -0,15
•Jadi titik koordinatnya
terletak pada (-0,08 ; -0,15)
berikutnya, hasil koordinat tersebut
disajikan pada diagram matrik swot untuk mengetahui posisi perusahaan
Setelah diketahui titik pertemuan
diagonal-diagonal tersebut(X), maka posisi unit usaha diketahui pada kuadran
III.
Hasil perhitungan dari
masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
|
Kuadran
|
Posisi
titik
|
Luas
matrik
|
Ranking
|
Prioritas
Strategi
|
|
I
|
( 2.84 ;
3.0 )
|
8.52
|
2
|
Growth
|
|
II
|
( 3.0 ;
2.7 )
|
8.1
|
4
|
Stabilitas
|
|
III
|
( 3.0 ;
3.0 )
|
9.0
|
1
|
Penciutan
|
|
IV
|
( 2.84 ;
3.0 )
|
8.52
|
3
|
Kombinasi
|
Keterangan :
- Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
- Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
- Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
- Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Strategi
Bisnis Unit
Tahapan berikutnya adalah menentukan
alternatif strategi bisnis unit berdasarkan letak posisi kuadran. berdasarkan
pada diagram matrik swot diatas, PT. Coca-Cola Company Tbk terletak pada posisi
Kuadran III. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dapat
digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:
Posisi PT. Coca-Cola Company Tbk
terletak pada kuadran III dan menggunakan strategi umum Diversifikasi
Horisontal, yaitu Jaringan industri yang ada dapat digunakan untuk
memasarkan produk baru ke pelanggan yang ada. Penjelasan
alternatif strategi yang dipilih adalah sebagai berikut :
Prioritas
:
Perusahaan
Coca-Cola menjual minuman yang bekerja sama dengan Mc Donald
Faktor Penentu Keberhasilan :
· Inovasi
Produk baru
·
Memperkuat jaringan industry
Output
:
Outcame
- Meningkatnya Jumlah volume Penjualan
- Tingkat Loyalitas kerjasama
Impact
Citra Perusahaan yang semakin baik
di mata pelanggan dan meningkatkan laba perusahaan.
Michael Porter
Menurut Porter jika perusahaan ingin
meningkatkan usahanya dalam persaingan yang ketat perusahaan harus memilikh
prinsip bisnis, Harga yang tinggi, Produk dengan biaya yang rendah, dan bukan
kedua – duanya. Berdasarkan prinsip tersebut maka Porter Menyatakan ada tiga
Strategi Generik yaitu : Differentiation, Overall Cost
Leadership dan Fokus. Menurut Porter strategi
perusahaan unutk bersaing dalam suatu industri dapat berbeda – beda dan dalam
berbagai dimensi, Porter mengemukakan tiga belas dimensi yang biasanya
digunakan oleh perusahaan dalam bersaing, yaitu : Sepesialisasi,
Identifikasi Merk,Dorongan Versus Tarikan, Seleksi Saluran, Mutu Produk,
Kepeloporan Teknologis, Integrasi Vertikal, Posisi Biaya, Layanan,Kebijakan
Harga, Leverage, Hubungan dengan Perusahaan Induk, Hubungan dengan Pemerintah.
Berikut adalah analisis teori Porter
pada PT Coca – Cola Bottling Indonesia.
Aspek Pembeli
Pembeli ( Konsumen ) dari produk
Coca – Cola mencakup segala usia dari anak kecil, remaja, dan orang dewasa.
Yang hampir di konsumsi oleh segala usia dan Produk Coca Cola dapat dinikmati
di seluruh dunia.
Manajemen Strategi Perusahaan :
- Pelayanan yang Baik supaya para Pembeli tidak berpaling pada produk yang lain
- Produk yang berkualitas dengan Harga yang Rendah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan
- Promosi
- Pemberian Hadiah / Mengadakan Kompetisi.
Aspek Pemasok
Setiap proses produksi sebuah
perusahaan memerlukan sebuah input yang berupa bahan baku, tenaga kerja yang
dipasok oleh para Suppliers. oleh karena itu para perusahaan harus mempunyai
relasi yang baik pada para suppliers supaya bahan baku dapat tercukupi tepat
waktu dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel.
Manajemen Strategi Perusahaan:
- Perusahaan harus mempunyai hubungan yang baik pada para relasi
- Perusahaan harus tepat waktu dalam waktu pembayran kepada para suppliers
Barang Pengganti (subtitusi)
barang subsitusi dari Produk Coca
Cola adalah
- AQua
- Es Tee
- Teh Botol Sosro
- Mizone
- Ultra Milk
- Dan Lain – Lain
Manajemen Strategi untuk barang
pengganti atau subtitusi
- Perusahaan harus Meyakinkan kepada pelanggan bahwa produk Coca – Cola tetap minuman bersoda no 1 di dunia
- dan perusahaan mempertahankan kualitas produk supaya para pelanggan tidak berpaling ke produk yang lain
Pendatang Baru ( New Entry )
Pendatang baru pada minuman Coca –
Cola adalah seperti Mizone, Pocari Sweet, dan lain sebagainya,
Manajemen Strateginya adalah :
- Maka sebaiknya suatau perusahaan harus menerapkan strategi Portee yaitu, Diferensiasi
- Harga Yang murah dari produk pendatang baru tersebut.
- Loyalitas Perusahaan Kepada para konsumen
Kompetitor
kompetitor dari produk Coca – Cola
adalah
- 7up
- Mirinda
- Pepsi
- Dan Lin – lain.
Manajemen Strategi:
- Harga Yang terjangkau
- Kualitas yang lebih baik lagi
- Inovasi Produk
- Fokus pada satu produk yaitu minuman bersoda No 1 di Dunia.
Tabel
Analisa Persaingan Coca Cola Company
dengan
Pepsi
Tabel
Analisa Persaingan Coca Cola Company
dengan
produk pengganti
DAFTAR PUSTAKA



