Gunung
Rinjani
Gunung Rinjani
adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung
berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta
terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi
pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian
dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang
memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga
menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif
gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok
Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat
Danau kawah Segara
Anak dengan Gunung Barujari di tepi danau dilihat dari Puncak Gunung
Rinjani di sisi timur.
Gunung Rinjani dengan
titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau
Lombok bagian utara.
Di sebelah barat kerucut
Rinjani terdapat kaldera
dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat. Di
kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m
persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air
terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak
banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian
selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Di sisi timur kaldera
terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah
berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini
terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015[2],
setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004.[3][4]
Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah
memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek
akibat desakan lava ke Segara Anak.[5]
Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus
pembentukannya), 1966, dan 1994.
Selain Gunung Barujari
terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.
Pendakian Gunung Rinjani
(puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan
Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang
masih aktif nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan
tujuan sebagian besar para petualang dan pencinta alam yang mengunjungi kawasan
ini karena apabila telah berhasil mencapai puncak itu merupakan suatu
kebanggaan tersendiri. Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara
bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti
dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli
s/d Agustus, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya
didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin
merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau
Segara Anak melalui kegiatan “Tapak Rinjani” yang diadakan secara rutin setiap
tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang
bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Pesona unggulan Taman
Nasional Gunung Rinjani yang sangat prospektif adalah Danau Segara Anak, lokasi
ini dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru
dan jalur pendakian Sembalun.
Untuk mengunjungi Danau
Segara Anak dari jalur Senaru dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7 – 10 jam
berjalan kaki (± 8 Km) dari pintu gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan
dari jalur pendakian Sembalun ditempuh dalam waktu 8 – 10 jam. Danau segara
anak dengan ketinggian ± 2.010 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter
mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha.
Disekitar Danau Segara
Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat
berkemping/berkemah, juga pengunjung bisa memancing ikan di danau atau berendam
di air panas yang mengandung belerang.
Obyek lainnya di sekitar
Danau Segara Anak adalah Hulu Sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara
Anak. Selain itu terdapat pula Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung, Goa Susu
dipercaya dapat dijadikan media bercermin diri serta sering pula dipergunakan
sebagai tempat bermeditasi. Sedangkan di bagian bawah Danau Segara Anak
terdapat sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa
digunakan untuk menguji dan memandikan benda-benda bertuah (Pedang, Keris,
Badik, Tombak, Golok, dll) dimana jika benda-benda tersebut menjadi lengket
apabila direndam itu menandakan benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki
kekuatan supranatural, sebaliknya apabila benda-benda tersebut tetap utuh
berarti benda tersebut memiliki kekuatan supranatural/dipercaya memiliki
keampuhan.
Rinjani memiliki panaroma
paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya
(Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal,
mahasiswa, pecinta alam.
Suhu udara rata-rata
sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi
di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat
yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di
ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa
Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m
dpl dan 1.150m dpl).
Kebanyakan pendaki
memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di Senaru, karena
bisa menghemat 700 m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan
cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi
radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat
dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan
tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini
membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di
ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di
tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari
Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding
curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita
bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok
mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas
dan mancing.
Untuk mencapai puncak
(dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi
700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000 m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam
dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk
menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada pukul 3 dinihari untuk
mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju
Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang
pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus
ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah
turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling
menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dengan pemandangan alamnya
yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung
Raung di Banyuwangi dan Gunung
Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk
mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan
gairah pendaki.
Keseluruhan perjalanan
dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua
objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah
baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan
logistik sangat diperlukan.
Ref: https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Rinjani
No comments:
Post a Comment