A.
Pendaluan
Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan edon bangsa
yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa
dan Negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agen perubahan. Pada
setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang
memeloporinya. Namun, pemuda Indonesia telah banyak kehilangan jati dirinya,
terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan edonisms (cinta tanah air) Indonesia.
Sebenarnya, cinta tanah air dapat ditanamkan sejak dini dalam diri anak.
Seorang anak dapat mencintai tanah air melalui film, serta dapat memahami
kekayaan Indonesia yang begitu melimpah. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan
yang paling dekat yaitu melalui lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Cinta tanah air yaitu mencintai bangsa sendiri. Cinta tanah air perlu
ditanamkan pada peserta didik, karena peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia. Agar rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia tidak
pudar, maka perlu penanaman sejak dini. Namun, permasalahan akut yang dihadapi
pemuda Indonesia meliputi adanya arus edonismsm dan edonism mengakibatkan
redupnya nasionalisme para pemuda sehingga menurunkan rasa persaudaraan dan
semakin tajamnya individualism, Ketidakmampuan para pemuda dalam menyesuaikan
dengan peluang partisipasi politik yang makin terbuka di era reformasi,
sehingga menimbulkan anarkisme, tindak kekerasan, dan liberalism.
B. Cinta Tanah Air
Dalam lagu mengheningkan cipta, kita mengenang jasa para pahlawan.
Mereka telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri
karena mereka mencintai tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan
negara Indonesia. Mereka tidak mau negerinya dijajah.
Kata
lain cinta tanah air adalah patriotisme. Kata ini dibentuk dari kata patria dan
isme. Kata patria berarti bangsa atau tanah air. Kata isme dalam kata
patriotisme adalah ajaran, semangat, atau dorongan. Jadi, kata patriotisme
memiliki arti ajaran atau semangat cinta tanah air. Para pejuang yang gugur
membela bangsa disebut pahlawan.
Cinta
mereka pada bangsa dan tanah air Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Bagaimana
dengan kita yang tidak terlibat dalam perang? Apakah kita bisa disebut orang
yang memiliki semangat cinta tanah air? Apa contohnya? Banyak sekali orang yang
memiliki semangat cinta tanah air. Orang yang cinta tanah air berjuang demi
kemajuan dan kesejahteraan negaranya
C. Beberapa Contoh cinta Tanah
Air
Kita
sebagai bangsa Indonesia harus cinta akan tanah air. Beberapa contoh yang dapat
kita telaah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1.
Para guru yang bersedia ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil. Dia
mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak di
daerah itu menjadi pintar. Guru itu bisa dikatakan cinta tanah air. Ia
mencerdaskan bangsa dengan pengabdiannya.
2.
Polisi dan tentara yang siap dikirim ke daerah konflik. Mereka menjaga keamanan
didaerah itu. Mereka ditugaskan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Mereka mengalami ancaman keamanan tiap hari. Mereka termasuk orang-orang yang
cinta tanah air.
3.
Pejabat dan pegawai pemerintahan yang mau bekerja keras demi kemajuan
daerahnya. Mereka tidak korupsi dan menyalahgunakekuasaan. Jabatannya digunakan
untuk mengabdi rakyat. Mereka ini pantas disebut orang yang cinta tanah air.
4.
Atlit-atlit yang berprestasi. Atlit-atlit ini berjuang keras dan berlatih
dengan tekun. Prestasi mereka mengharumkan nama bangsa. Mereka pantas disebut
sebagai orang-orang yang cinta tanah air.
D. Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Nasionalisme pada
Kalangan Generasi Penerus Bangsa
Banyak faktor yang mempengaruhi
penurunan jiwa nasioaisme pada kalangan generasi penerus bangsa Indonesia,
diantaranya pengaruh globalisasi dan informasi, serta kurangnya pendidikan
fisik terutama di bidang kesejarahan. Hal ini seakan menjadi ancaman serius
bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di
dalam jiwa mereka.
Penyebab utama dari memudarnya
semangat nasionalisme dan kebangsaan dari generasi penerus bangsa terutama
disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik yang diperlihatkan generasi
tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya
daripada mendahulukan kepentingan bangsa dan rakyat. Kaum tua juga tidak
memberikan contoh sikap disiplin dan rasa tanggungjawab terhadap suatu apapun.
Kurangnya nasionalisme dan hilangnya
spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata
membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
E. Cara Mewujudkan Cinta Tanah Air
sebagai Mahasiswa
Pemuda dan mahasiswa sama-sama
diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata perubahan selalunya menempel
dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai
kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan,
harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di
negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif,
sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya sebagai
kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar harapan untuk bisa memperbaiki
dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini. Tidak dipungkiri, bahwa
perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi sinkronisasi yang
mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa.
Dari mahasiswa dan pemudalah
selaku pewaris peradaban munculnya berbagai gerakan-gerakan perubahan positif
yang luar biasa dalam lembar sejarah kemajuan sebuah bangsa dan negara.
Sejarah telah menorehkan dengan
tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan di
negeri kita, berbagai peristiwa besar di dunia selalu identik dengan peran
mahasiswa didalamnya.
Berawal dari gerakan organisasi
mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo. Gerakan yang telah menetapkan
tujuannya yaitu “kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa” ini telah lahir
dan mampu memberikan warna perubahan yang luar biasa positif terhadap
perkembangan gerakan kemahasiswaan untuk kemajuan bangsa Indonesia.Gerakan
kemahasiswaan lainnya pun terbentuk, Mohammad Hatta mempelopori terbentuknya
organisasi kemahasiwaan yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa yang sedang
belajar di Belanda yaitu Indische Vereeninging (yang selanjutnya berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia). Kelahiran organisasi tersebut membuka lembaran
sejarah baru kaum terpelajar dan mahasiswa di garda depan sebuah bangsa dengan
misi utamanya “menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan
dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan”.
Gerakan mahasiswa tidak
berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin subur, angkatan 1928 yang
dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya Soetomo (Indonesische
Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga terbentuknya juga
Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan prototipe organisasi
telah menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928, gerakan mahasiswa
angkatan 1928 memunculkan sebuah idieologi dan semangat persatuan dan kesatuan
diseluruh pelosok Indonesia untuk meneriakkan dengan lantang dan menyimpannya
didalam jiwa seluruh komponen bangsa, kami putra putri Indonesia mengaku
bertumpah darah satu yaitu tumpah darah Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa
Indonesia, dan menjunjung bahasa satu yaitu bahasa Indonesia dan hingga kini
kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Gerakan perjuangan mahasiswa
sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus tumbuh dan berkembang,
Gerakan perjuangan Mahasiswa
Indonesia tidak boleh berhenti sampai kapanpun ,gerakan perjuangan mahasiswa
saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-sama untuk berdemonstrasi dan
berorasi dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para “agent of change”, cobalah
untuk bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian mu
untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa
memberi kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan
kemajuan bangsa dan Negara Indonesia, sehingga seperti Hasan al Banna katakan
“goreskanlah catatan membanggakan bagi umat manusia”.
F.
Kesimpulan
Peran mahasiswa terhadap bangsa
dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara,
akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan
untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang
melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai
generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan
perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan
memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan
terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun
mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan
sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu
tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
G. Saran
Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang
dalam hal ini ditujukan kepada para generasi muda pelajar dan mahasiswa, para
Dosen dan Guru, seluruh elemen pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang
ada di pusat serta seluruh lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap bersatu
demi mempertahankan keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan menjadi
kompleks jika tidak ada solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap
tak akan ada lagi perselisihan di negeri kita tercinta sehingga cita-cita
bangsa Indonesia akan tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan
Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya
cita-cita itu ada di tangan para generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah semangat
dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan hidup kita
Sumber:
http://noviandyputransyah.blogspot.com/
annajahsolo.wordpress.com
No comments:
Post a Comment